Jadi, apakah hubungan masa lalu suami Anda menyebabkan masalah dalam pernikahan? Apakah Anda ingin tahu apa yang harus dilakukan untuk memanfaatkan situasi ini dengan sebaik-baiknya? Ketika sesuatu dari masa lalu merusak pernikahan, Anda perlu mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi.
Hubungan masa lalu suami Anda mungkin baik-baik saja, tetapi hubungan itu mungkin menyebabkan Anda cemburu atau frustrasi. Di sisi lain, jika hubungan masa lalunya tidak pantas dalam beberapa hal, Anda memiliki alasan untuk khawatir, tetapi Anda Membahas Masalah Sulit dalam Pernikahan tidak ingin kekhawatiran itu menghalangi kemajuan nyata apa pun yang sedang dibuat. Anda ingin menjaga perasaan Anda agar tidak menimbulkan masalah perkawinan baru. Anda harus menghindari hal-hal yang memicu perasaan negatif tersebut.
Jadi apa sebenarnya yang perlu kita hindari di sini? Dan mengapa Anda ingin menghindari hal-hal itu?
Nah, Anda tahu, setiap kali kita akan bekerja untuk mengatasi masalah dari masa lalu suami Anda, maka kita perlu tahu apa yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan situasi ini dengan sebaik-baiknya.
Jadi, inilah 3 hal yang ingin Anda hindari:
1. Pertama, berpikir bahwa suami Anda tidak bisa berubah..
Alasan utama untuk ini adalah bahwa jika Anda Pengacara Perceraian Jakarta berprasangka buruk kepada suami Anda di bidang ini, berpikir bahwa dia tidak dapat berubah, dia mungkin kurang memiliki motivasi untuk mencoba. Beberapa perubahan membutuhkan upaya besar, dan kadang-kadang perlu ada ukuran pertumbuhan yang diselingi dengan beberapa kegagalan (saya tidak bermaksud kegagalan suami Anda yang sebenarnya tidak setia dalam pernikahan saat ini). Jika suami Anda tidak merasakan dorongan apa pun dari Anda, mengapa dia harus mencoba untuk berubah? Jika masalah masa lalu suami Anda berhubungan dengan hubungan masa lalu, hindari perasaan seperti dia masih terikat dengan hubungan tersebut..
Berapa banyak penghindaran adalah jumlah yang tepat? Di sisi lain, harus ada indikasi perubahan yang terjadi agar Anda dapat mendorongnya. Anda tidak ingin menjadi naif, dan Anda tidak ingin membiarkan dia terlibat dalam perilaku berbahaya yang berkelanjutan. Dalam kasus hubungan masa lalunya, jangan buta dengan fakta bahwa dia mungkin mencoba berselingkuh dengan api lama..
2, Kedua, mengungkit masa lalu..
Dan mengapa demikian? Jika suami Anda benar-benar membuat perubahan dalam hidupnya, beri dia keuntungan dari keraguan. Jika dia benar-benar bertobat dari kesalahan masa lalu, berikan dia pengampunan yang sama seperti yang Anda inginkan untuk kesalahan di masa lalu Anda. Anda juga ingin memastikan bahwa Anda tidak terus-menerus mengungkit masa lalu sehingga Anda memiliki amunisi untuk argumen saat ini. Dalam kasus hubungan masa lalunya, jangan mengungkitnya..
Bagaimana kita bisa tahu apa yang sebenarnya cukup atau terlalu banyak? Kamu memang berhak untuk mengingat masa lalu, Hanya saja jangan mengingatnya terhadap dia. Alasan mengapa Anda memiliki hak untuk mengingat masa lalu adalah untuk melihat apakah perubahan sejati sedang terjadi. Jika perubahan seperti itu tidak terjadi, maka Anda tidak ingin kepala Anda terkubur di pasir. Satu-satunya waktu untuk mengungkit hubungan masa lalu adalah ketika Anda banyak bukti bahwa dia tidak meninggalkan hubungan seperti itu..
3. Ketiga dan terakhir namun tidak kalah pentingnya, terus menerus tidak percaya..
Alasannya adalah Anda sebenarnya ingin membangun kepercayaan dalam pernikahan Anda. Anda ingin membangun kepercayaan itu dalam pemikiran Anda sendiri, dan suami Anda sebenarnya ingin membangun kepercayaan dari Anda dalam pernikahan. Suami Anda perlu merasa bahwa Anda memercayainya, dan dia tidak boleh merasa bahwa Anda mencurigai ketidaksetiaan darinya setiap kali dia bergaul dengan lawan jenis.
Ketika Anda menghindari ketiga masalah ini, Anda dapat berharap sebagian besar untuk menghilangkan hal-hal negatif. Ini cukup jauh dalam memecahkan, menghilangkan atau menghindari masalah apa pun yang mungkin Anda miliki tentang menghadapi kenyataan bahwa hubungan masa lalu suami Anda menyebabkan masalah dalam pernikahan.
